Selasa, 22 Mei 2018

RUSAKNYA DUNIA ANAK-ANAK


Selasa (22/5/2018), perempuan berusia 13 tahun itu positif hamil saat diperiksa di Puskesmas, Sabtu (19/5/2018).
Ia pun mengakui kehamilan itu berkaitan dengan hubungan asmaranya bersama sang kekasih setelah didesak keluarga.
Kandungannya yang telah berusia 6 bulan itu rupanya hasil dari hubungannya dengan seorang siswa kelas 5 SD.

Keluarga Venus lantas mendatangi rumah kekasih Venus, sebut saja Koko.
"Saat itu pihak keluarga langsung mendatangi rumah yang laki-laki," tutur seorang warga, YG.

Koko ternyata dua kali tak naik kelas dan telah berusia 13 tahun.
"Usianya sekitar 13 tahun lebih," tambah YG.

Setelah dibicarakan secara kekeluargaan, kedua pihak keluarga sepakat menikahkan sejoli yang baru beranjak remaja itu.

Venus dan Koko telah siap menikah di KUA pada Senin (21/5/2018).

Namun, pihak KUA menolak karena kedua calon mempelai dianggap masih terlalu muda.


Anang, tokoh desa di rumah Koko, lantas membantu untuk mendapatkan dispensasi dari Pengadilan Agama (PA) Tulungagung.

"Saya membantu mengurus proses pernikahan keduanya," ucap Anang.

"Tinggal menunggu hasil sidang seperti apa. Kalau mendapatkan dispensasi langsung dinikahkan," pungkasnya.

KADER PKS TERLIBAT AKSI BOM


Eks Presidium Alumni 212 Faizal Assegaf dan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah terlibat perseteruan. Faizal melaporkan Fahri dan para elite PKS ke polisi, sementara Fahri menyebut Faizal sebagai intel kampungan.

Perseteruan ini berawal dari Faizal Assegaf menduga sejumlah elite PKS mendukung radikalisme dan terorisme di Indonesia. Bahkan dia menyebut kader PKS terlibat dalam aksi bom di 3 gereja di Surabaya.

"Mestinya Polri & pemerintah bertindak tegas, awasi kantor PKS di seluruh Jawa Timur. Selidiki dugaan keterlibatan kader & loyalis PKS atas teror bom Gereja Surabaya. Jangan lengah, sikap nyinyiran mereka di medsos telah memicu aksi teroris makin agresif bertindak biadab," cuit Faizal di akun Twitter-nya (@faizalassegaf) pada 13 Mei 2018. Dilihat pada Selasa (22/5/2018) hari ini, tweet itu masih ada.
Atas cuitan-cuitan tersebut, Faizal dilaporkan PKS ke Polda Jatim atas dugaan pencemaran nama baik dan ujaran kebencian. Dia dipolisikan gara-gara pernyataan soal perlunya mengawasi kantor-kantor PKS selepas aksi teror di Surabaya.

Faizal pun melawan. Dia melaporkan Presiden PKS Sohibul Iman, mantan Presiden PKS Anis Matta, Fahri Hamzah, dan kader PKS lainnya ke Polda Metro Jaya. Dia melaporkan para elite PKS atas dugaan pencemaran nama baik dan/atau fitnah melalui media elektronik.

"Mereka mengatakan saya melakukan fitnah keji, atas dasar kalimat fitnah keji itu saya melapor mereka perbuatan tidak menyenangkan, ujaran kebencian," kata Faizal di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (21/5) kemarin.
Fahri menanggapi laporan itu dengan ancaman. Dia menyebut Faizal sebagai agen kampungan.

"Coba-coba dia ganggu PKS, saya akan ringkus intel kampungan itu. Saya punya banyak bukti dia agen," tanggap Fahri dalam pesan singkat kepada detikcom, Selasa (22/5).

Fahri tak menjelaskan lebih lanjut soal tudingannya kepada Faizal Assegaf. Dia hanya menyebut Faizal sebagai intel kampungan.

"Lihat saja. Sebentar lagi dia yang akan diringkus polisi," kata Fahri yang juga Wakil Ketua DPR ini.
Faizal meminta Fahri Hamzah membuktikan ancamannya. Faizal juga meminta Fahri membuktikan pernyataannya terkait agen.

"Silakan dibuktikan ke ruang publik, saya tunggu 2x24 jam. Jangan panik dan menggunakan kata-kata yang norak, terlihat semakin bodoh dan panik," kata Faizal saat dihubungi.

Faizal juga menuding Fahri sebagai orang yang kerap bersembunyi di balik agama. Menurut dia, Fahri kerap melindungi aksi terorisme.

"Fahri Hamzah ini terkenal sebagai anj*** berjubah agama yang memang bekerja melindungi petinggi PKS, melindungi kejahatan teroris," papar dia.

Polda Metro Jaya masih menyelidiki laporan Faizal Assegaf terhadap sejumlah elite PKS. Polisi juga berencana memanggil Faizal untuk mengklarifikasi laporan tersebut.

HOAKS MERAPI


Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tak terpancing dengan informasi bohong (hoaks) terkait letusan Gunung Merapi. "Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak terpancing pada isu-isu mengenai letusan Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya," kata Sutopo dalam keterangan resminya, Selasa (22/5/2018) pagi. Masyarakat, kata dia, diimbau untuk mengandalkan arahan dari pemerintah daerah setempat. Sutopo menjamin pemerintah terus berupaya membantu masyarakat sekitar kawasan Gunung Merapi.
Sutopo memaparkan, aktivitas vulkanik Gunung Merapi meningkat ditandai dengan beruntunnya letusan freatik.
Dengan situasi itu, status Gunung Merapi telah ditingkatkan dari Normal (level I) menjadi Waspada (level II). Status itu berlaku sejak Senin (21/5/2018) pukul 23.00 WIB. "Maka, penduduk yang berada di dalam radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi harus dikosongkan. Tidak boleh ada aktivitas masyarakat di dalam radius 3 kilometer," ujar Sutopo. BNPB juga mengingatkan agar masyarakat tak melakukan kegiatan pendakian. Pendakian dilarang, kecuali untuk kegiatan penyelidikan dan penelitian terkait mitigasi bencana. Di sisi lain, Sutopo menjelaskan, hujan abu vulkanik jatuh di sekitar Gunung Merapi, seperti wilayah Kabupaten Sleman, Yogyakarta, meliputi Kecamatan Cangkringan di Desa Glagaharjo, Desa Kepuharjo, Desa Umbulharjo), Kecamatan Pakem di Desa Purwobinangun, Desa Hargobinangun, dan Desa Kaliurang, serta Kecamatan Ngemplak di Desa Widomartani. Di wilayah Kabupaten Klaten hujan abu vulkanik jatuh di Desa Balerante dan


Desa Panggang, Kecamatan Kemalang. "Sejak tadi malam sebagian masyarakat telah mengungsi mandiri ke tempat yang lebih aman. Sekitar 298 jiwa warga dari Dusun Kalitengah Lor, Kalitengah Kidul, dan Srunen di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, mengungsi mandiri  ke Balai Desa Glagaharjo," kata dia. Baca juga: Dalam Dua Hari, Gunung Merapi Keluarkan Letusan Freatik 4 Kali Sementara itu, sebanyak 362 jiwa warga Dukuh Takeran dan Dukuh Stabelan di Desa Tlogolele, Kabupaten Boyolali, mengungsi di tempat pengungsian Desa Tologolele. BNPB memperkirakan jumlah pengungsi terus bertambah. Sutopo menegaskan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat telah mendistribusikan bantuan dan masih melakukan pendataan. "BNPB terus berkoordinasi dengan PVMBG dan BPBD, baik di wilayah Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mengantisipasi letusan dan kenaikan status Waspada," kata Sutopo. BNPB dan pihak-pihak terkait juga terus melakukan pendataan jumlah penduduk yang berada di wilayah Kawasan Rawan Bencana (KRB 3). BNPB mencatat telah terjadi 4 kali letusan freatik disertai suara gemuruh sejak Senin hingga Selasa (22/5/2018) pukul 03.30 WIB. Keempat letusan freatik itu adalah: - Tanggal 21/5/2018 pukul 01.25 WIB, durasi 19 menit, ketinggian kolom letusan 700 meter - Pada pukul 09.38 WIB, durasi 6 menit, ketinggian kolom letusan 1.200 meter - Pada pukul 17.50 WIB durasi 3 menit, ketinggian kolom letusan tidak teramati - Pada tanggal 22/5/2018 pukul 01.47 WIB durasi 3 menit ketinggian kolom letusan 3.500 meter.

KOOPSSUSGAB AKAN DIBENTUK


Kepala Kantor Staf Presiden Jenderal (Purn) Moeldoko mengetahui ada pihak-pihak yang tidak setuju Komando Operasi Khusus Gabungan (Koopssusgab) TNI diaktifkan lagi. Ia pun "menyemprot" pihak-pihak yang menganggap aksi teror belakangan ini hanya masalah kecil, yang tak perlu ditangani oleh satuan elite TNI. "Ini ada yang bilang 'ini kan masih nyamuk kenapa sih mesti digerakkan kembali Koopssusgab?'," ujarnya dalam acara seminar terkait dengan RUU Antiterorisme, Jakarta, Selasa (22/5/2018).
"Mudah-mudahan yang ngomong nyamuk, digigit nyamuk betul nanti," sambung mantan Panglima TNI tersebut. Moeldoko menegaskan, pengaktifan kembali Koopssusgab TNI sudah disetujui oleh Presiden Jokowi. Keputusan ini diambil setelah Presiden menilai bahwa kondisi sudah genting pasca serangan teroris. Meski begitu kata dia, tim gabungan pasukan elite TNI AD, TNI AL, dan TNI AU itu tidak akan sembarangan diturunkan.
QQRAJA88.COM

Koopssusgab baru akan turun bila ada situasi yang dinilai mengancam keamanan negara, termasuk aksi terorisme. Sebelumnya, pengaktifan kembali Koopssusgab menuai pro dan kontra. Direktur Eksekutif Institute for Defense, Security, and Peace Studies Mufti Makarim misalnya, menilai rencana pengaktifan Koopsusgab TNI tak relevan dengan proses pembahasan revisi Undang-Undang Nomor 15 tahun 2003 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme (RUU Antiterorisme) yang tengah berjalan.
Mufti mengatakan, aspek penindakan hanya menjadi bagian kecil dari berbagai aspek dalam penanganan terorisme. Sementara, RUU Antiterorisme lebih mentitikberatkan pada aspek pencegahan, deteksi dini, kontra-radikalisme dan deradikalisasi. Politisi PPP Arsul Sani juga sempat menyarankan agar pembentukan Komando Operasi Khusus Gabungan menunggu Revisi Undang-undang Antiterorisme Nomor 15 Tahun 2003 selesai.
Anggota Panitia Khusus (Pansus) RUU Antiterorisme itu mengatakan, dalam Undang-undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI sedianya dibahas pula pelibatan TNI dalam operasi di luar perang, termasuk pemberantasan terorisme. Hal itu, lanjut Arsul, menjadi dasar bagi Pansus untuk memasukkan ketentuan pelibatan TNI di dalam Revisi Undang-undang Antiterorisme.

MANDIRI KEBOBOLAN


PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Senin (21/5/2018), mengungkapkan asal mula kasus pembobolan melalui pengajuan kredit oleh salah satu debiturnya, PT Tirta Amarta Bottling Company (TAB) pada 2015.

Kasus ini mengemuka lagi setelah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) memastikan total kerugian negara dari peristiwa tersebut sebesar Rp 1,83 triliun.
Fakta itu muncul dalam laporan hasil pemeriksaan yang diserahkan BPK kepada Kejaksaan Agung, Senin. "PT TAB nasabah kami sejak Desember 2008, jadi sudah 10 tahun.

10 tahun cukup lama, artinya start-nya juga cukup bagus dan baik. Ada penambahan-penambahan kredit, terakhir 2015.

Totalnya seperti yang telah disebut itu Rp 1,4 triliun," kata Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas kepada pewarta, di kantornya, Senin malam.

Rohan menjelaskan, kondisi pada kurun waktu 2015 hingga 2016 sedang ada pelemahan ekonomi di Indonesia yang berdampak pada sektor pertambangan dan komoditas.

Dari hal tersebut, sektor kredit perbankan untuk small and medium enterprises (SME) turut kena imbas. Karenanya, bank pelat merah ini memutuskan melakukan review portofolio kredit para debiturnya.


"Pada saat bersih-bersih itu, kami menemukan beberapa debitur yang kami perlu investigasi lebih lanjut.

Dari situ terlihat ada angka-angka yang kurang wajar, terutama pada piutang. Kami investigasi, verifikasi, ternyata angka-angka yang disajikan tidak benar," tutur Rohan.

Ada lima perusahaan sekaligus debitur Bank Mandiri kala itu yang datanya dicurigai tidak benar. Salah satunya, PT TAB. Hasil investigasi tersebut dilaporkan Bank Mandiri ke Kejaksaan Agung.
Belakangan terungkap ada kerja sama PT TAB dengan oknum karyawan Bank Mandiri Cabang Bandung yang berujung pembobolan dengan dalih pemberian kredit tambahan.
"Waktu itu kami juga sampaikan kalau ada orang Mandiri yang merekayasa angka itu di data-data yang disajikan, kami juga akan memberi tindakan," tutur Rohan
Berdasarkan data awal, total kerugian negara akibat pembobolan tersebut sebesar Rp 1,4 triliun atau setara dengan nilai pemberian kredit kepada PT TAB kala itu.

Namun, BPK memastikan kerugian negara bertambah jadi Rp 1,83 triliun setelah dihitung bunga dan dendanya. Kejaksaan Agung sebelumnya juga telah menetapkan enam orang sebagai tersangka,

baik dari PT TAB maupun oknum karyawan dan pejabat Bank Mandiri yang diduga terlibat merekayasa data.

Berkas perkara untuk penuntutan salah satu tersangka, yaitu Direktur PT TAB Rony Tedy, ditargetkan rampung dalam pekan ini

Sabtu, 19 Mei 2018

ADA APA DENGAN AHY DAN SANDIAGA


Muncul kabar pertemuan antara Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Sandiaga Uno di tengah spekulasi isu koalisi jelang Pemilu 2019. Muncul kemudian pertanyaan tentang kelanjutan dari pertemuan ini.

AHY dan Sandiaga memang bukanlah pucuk pengambil keputusan di partai politik masing-masing. AHY adalah Ketua Kogasma Partai Demokrat, sedangkan Sandiaga adalah Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra.
"Pertemuan tersebut adalah bagian dari komunikasi politik antara Demokrat dengan Gerindra. Pertemuan ini bagian dari komunikasi untuk menjajaki kemungkinan kerja sama dalam membangun bangsa," kata Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum PD Ferdinand Hutahaean, Sabtu (19/5/2018).

Ferdinand agaknya memberi sinyal kuat partainya bakal merapat bersama Gerindra. Tetapi memang, partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono tersebut belum menentukan sikap untuk Pemilu 2019.

"Kami lihat ke depan apakah komunikasi ini berlanjut pada komunikasi lanjutan. Namun kedua belah pihak sepakat untuk terus berkomunikasi untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa ke depan," kata Ferdinand
Gayung bersambut, anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade menyatakan partainya membuka diri dengan partai manapun. Tetapi yang perlu digarisbawahi adalah, Gerindra sudah mendeklarasikan Sang Ketum, Prabowo Subianto untuk jadi calon presiden. Gerindra juga akan berkoalisi dengan PKS.

"Kami bersama PKS terus membuka diri berkomunikasi dengan berbagai parpol yang memang berkeinginan mengubah nasib bangsa jauh jadi lebih baik," ujar Andre.

AHY dan Sandiaga melakukan pertemuan tadi malam (18/5). Namun belum ada keterangan resmi mengenai isi pertemuan tersebut.
Sebelum pertemuan AHY dengan Sandiaga, elite PD dan Gerindra lainnya juga sudah bertemu. Hal itu diungkapkan oleh Sekjen PD Hinca Pandjaitan.

"Sekarang mulai lagi dengan Gerindra ngobrol dan itu normal, dengan partai-partai lain juga kita ngobrol," ujar Sekjen Demokrat Hinca Pandjaitan di kompleks MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Jumat (18/5).

Pertemuan AHY dan Sandiaga memang belum tentu hanya membahas koalisi untuk 2019. AHY dan Sandiaga pernah berada dalam kompetisi yang sama sebagai rival, yakni di Pilgub 2017.
AHY yang kala itu berpasangan dengan Sylviana Murni tak lolos ke putaran kedua. Akhirnya Pilgub DKI dimenangkan oleh Anies Baswedan yang berpasangan dengan Sandiaga. AHY pun hadir saat pelantikan Anies-Sandiaga di Istana Negara.

Setelah Pilgub 2017, AHY semakin menonjol di dunia politik. Lalu, apakah pertemuan AHY dengan Sandiaga akan berlanjut ke kesepakatan politik?

KORUPSI SAMA DENGAN TERORISME


Ketua PBNU Imam Aziz menganalogikan korupsi seperti terorisme. Ia mengibaratkan aktor utama yang tertangkap sebagai puncaknya, namun belum gunungnya. (CNN Indonesia/Fachri Fachrudin).
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Imam Aziz menganalogikan korupsi seperti terorisme. Alasannya, meskipun banyak aktor utama yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), namun jumlah kasusnya tak kunjung berkurang.

"Korupsi mirip terorisme. Jadi, yang tertangkap sudah satu atau dua orang, itu puncaknya tapi belum gunungnya," ujarnya dalam acara diskusi bertajuk Refleksi Gerakan Anti Korupsi, Menjawab Tantangan 20 Tahun Reformasi, Jumat (18/5).

Menurut dia, salah satu persoalannya adalah kurangnya pengawasan dalam perencanaan proyek.
"Kita harus mulai menata kembali proses penganggaran dan implementasinya. Selama ini, pengawasan di pelaksanaannya, bukan di perencanaannya," imbuh Aziz.

Lebih jauh ia melanjutkan hampir seluruh elemen negara bisa terlibat dalam kasus korupsi. Dalam beberapa kasus, korupsi melibatkan eksekutif dan legislatif. Bahkan, beberapa kasus lainnya melibatkan lembaga yudikatif.

"Kalau eksekutif dan legislatif bisa bersekongkol menggelembungkan anggaran, maka di situlah inti persoalan kita. Kalau sudah eksekutif, legislatif dan yudikatif bersekongkol maka habislah sudah, karena cukup sulit memutusnya.," katanya.
Pegiat Hak Asasi Manusia (HAM) Usman Hamid menyebut data dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) 2016, kerugian negara yang ditimbulkan akibat korupsi mencapai triliunan rupiah.

"Kerugian negara Rp203,9 triliun dari 2.331 perkara dengan lebih dari 1.000 orang tersangka," terang dia.

Transparansi Internasional Indonesia (TII) mencatat pasca-reformasi ada ratsan kepala daerah yang terjerat kasus korupsi. Itu belum termasuk puluhan anggota DPR yang terjerat kasus serupa.
"Data dari TII menunjukkan sepanjang 2017 ada 54 kepala daerah yang diproses KPK dan dalam 10 tahun terakhir ada (sekitar) 343 kepala daerah diproses KPK. Sepanjang 2004 hingga 2017 ada 74 anggota DPR, 2.545 DPRD Provinsi, dan 431 DPRD Kabupaten Kota jadi tersangka," ucap Usman.

Wakil Ketua KPK Laode M Syarif menyebut dukungan kepada pihaknya belum utuh dari seluruh pihak. Ia menyinggung soal sikap Komisi III ketika rapat dengar pendapat (RDP) terkait rekaman Miryam hingga berujung hak angket oleh DPR beberapa waktu lalu.

"Sampai saat ini, KPK masih kelelahan memberantas korupsi, seakan-akan KPK sendirian. Lihat saja ketika kami RDP di komisi III, akhirnya kami menjadi sangat (terbawa) perasaan karena suportnya minim. Selalu diliputi tekanan," tegas Laode.
Uniknya, meski KPK tidak mendapat dukungan penuh oleh banyak pihak, namun ketika pesta demokrasi digelar, maka isu pemberantasan korupsi menjadi salah satu isu yang paling laris ditawarkan para calon yang bersaing.

"Setiap kampanye, mulai dari Bupati, Gubernur dan Presiden, agenda anti korupsi pasti nomor satu," tandasnya.

CHELSEA JUARA


Chelsea berhasil merengkuh trofi Piala FA usai menundukkan Manchester United 1-0 di final Piala FA di Wembley, Sabtu malam, 19 Mei 2018.

Di laga ini, Eden Hazard langsung memberikan ancaman di menit 9. Sayang sepakannya dari sudut sempit masih bisa diamankan kiper MU, David de Gea.

Memasuki menit 21, Chelsea mendapat hadiah penalti menyusul pelanggaran bek MU, Phil Jones terhadap Hazard di area terlarang. Jones juga mendapat kartu kuning.


Hazard yang ditunjuk sebagai eksekutor, sukses menunaikan tugasnya. Bola sepakannya bersarang di pojok kanan bawah gawang MU. Chelsea unggul 1-0.

Dalam kondisi tertinggal, membuat MU tersengat dan membuat mereka bermain lebih berani. Sejumlah ancaman pun berhasil dibuat di babak pertama.

Menit 27, sepakan Ander Herrera dari luar kotak masih melebar ke sisi kiri gawang Chelsea. Sepakan Paul Pogba di menit 30 jugas masih melebar.

Percobaan berikutnya dibuat Alexis Sanchez di menit 32. Tapi lagi-lagi masih tidak menemui sasaran. Bola melambung di atas mistar gawang.

MU terus memberi ancaman di awal babak kedua. Salah satunya sepakan Marcus Rashford di menit 56 yang masih bisa diamankan kiper Chelsea, Thibaut Courtois.


Terus menemui kebuntuan, membuat Jose Mourinho memasukkan Romelu Lukaku di menit 73 menggantikan Marcus Rashford guna menambah daya gedor lini depan.

Serangan bertubi-tubi MU masih belum membuahkan hasil. Skor 1-0 untuk keunggulan Chelsea bertahan hingga pertandingan usai. Chelsea pun juara Piala FA.

Susunan Pemain:
Chelsea: Thibaut Courtois, Gary Cahill, Antonio Rüdiger, César Azpilicueta, Tiemoué Bakayoko, Cesc Fàbregas, N'Golo Kanté, Marcos Alonso, Victor Moses, Olivier Giroud (Morata 89'), Eden Hazard (Willian 90')
Manchester United: David de Gea, Phil Jones (Mata 87'), Chris Smalling, Ashley Young, Antonio Valencia, Nemanja Matic, Paul Pogba, Ander Herrera, Marcus Rashford, Alexis Sánchez, Jesse Lingard

KEMBALI TERORIST TERTANGKAP


Seorang pria berinisial AP ditangkap di Kelurahan Sumbertaman, Wonoasih. Saat rumahnya digeledah, ditemukan sejumlah bahan peledak untuk membuat bom.
"Tim Datasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror dibantu POlresta Probolinggo kembali menangkap satu terduga teroris berinisial AP di Kelurahan Sumbertaman, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo," kata Kapolres Kota Probolinggo, AKBP Alfian Nurrizal. Demikian dikutip dari Antara, Sabtu (19/5).

Menurutnya penangkapan satu terduga teroris tersebut merupakan pengembangan penangkapan tiga terduga teroris sebelumnya di Perumahan Sumbertaman Indah, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo, pada Rabu (16/5) malam hingga Kamis (17/8) dini hari.

"Setelah ditangkap di rumah kontrakannya, tim Densus menggeledah rumah orangtua AP di Desa Sumberkedawung, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo untuk mendapatkan sejumlah barang bukti terkait keterlibatan AP dalam aksi teror bom," tuturnya.

Orangtua AP, lanjut dia, tidak tahu menahu terkait dengan keterlibatan anaknya dalam jaringan teroris dan saat digeledah di dalam kamar AP ditemukan sejumlah alat bukti yang mengarah pada tindakan aksi teror dan radikalisme.

"Di kamar terduga teroris itu ditemukan buku pedoman Islam Al Qaedah, serbuk black powder, dua botol cairan kimia H2OHCL, senapan angin kaliber 5,5, bendera hitam bergambar pedang bertuliskan 'La Ilaha illallah', parang, dan beberapa casing untuk rakitan bom," katanya.

Ia menjelaskan empat terduga teroris yang diamankan di Kota Probolinggo merupakan satu jaringan teroris yang diduga terlibat aksi teror bom di Surabaya dan Sidoarjo, sehingga tim Densus 88 Antiteror terus melakukan pengembangan kasus tersebut.


"Polresta Probolinggoa siap membantu sepenuhnya untuk mengamankan terduga teroris di Kota Probolinggo dan saya imbau masyarakat tetap tenang karena aparat kepolisian berusaha untuk menjaga Kota Probolinggo tetap kondusif," ujarnya.

Sebelumnya tiga terduga teroris berinisial MF, IS, HA ditangkap tim Densus 88 Antiteror di Perumahan Sumbertaman Indah, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo dengan barang bukti yang diamankan tiga buah senapan angin, busur panah, anak panah, parang, satu buah dirijen dibalut lakban, satu buah peredam, alat elektronik, dan elektronik rakitan.

"Seluruh terduga teroris tersebut sudah dibawa ke Mapolda Jatim untuk diperiksa lebih lanjut dan akan dikembangkan. Empat terduga teroris itu jaringan Dita Oepriarto, kasus pengeboman sejumlah gereja di Surabaya," katanya, menambahkan.

PRESIDEN TINJAU LOKASI BOM


Presiden Joko Widodo ( Jokowi), pada Minggu (13/5/2018) sore, meninjau bangunan Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro, Kota Surabaya.

Diketahui, GKI adalah salah satu dari tiga gereja di Surabaya yang diserang bom bunuh diri pada Minggu pagi.

Tiba pukul 15.35 WIB, Presiden Jokowi yang mengenakan kemeja putih lengan panjang dan celana panjang biru tua langsung mendekati tempat kejadian perkara.

Presiden tampak didampingi Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala Polri Jenderal (Pol) Tito Karnavian, dan Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan.


Berdasarkan video resmi Istana, di lokasi ledakan, Presiden Jokowi tampak berbincang-bincang dengan Kapolri dan Kepala BIN.

Pukul 15.45 WIB, Jokowi kemudian melanjutkan peninjauan ke Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Arjuno yang letaknya tidak jauh dari lokasi pertama.

Sekitar pukul 16.05 WIB, Presiden dan rombongan bertolak dari Gereja Pantekosta Pusat Surabaya. Belum diketahui apakah Presiden meninjau Gereja Bunda Maria Tak Bercela yang terletak di Ngagel, Gubeng, Surabaya, atau tidak.

Presiden Jokowi akan menggelar konferensi pers di penghujung kunjungannya tersebut.

Tindakan biadab


Presiden Joko Widodo menyebut serangan teroris di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018) pagi, sebagai tindakan yang biadab dan di luar batas kemanusiaan.

"Tindakan teroris kali ini sungguh biadab dan di luar batas kemanusiaan," kata Presiden Jokowi saat jumpa pers di Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya, Minggu pukul 16.30 WIB.

Serangan tersebut mengakibatkan korban dari masyarakat, polisi, termasuk pelaku bom bunuh diri.

Presiden menyoroti adanya pelibatan anak-anak berumur sekitar 10 tahun dalam aksi bom bunuh diri tersebut.

Presiden Jokowi mengatakan, terorisme adalah kejahatan kemanusiaan yang tidak ada kaitannya dengan agama apa pun.

"Semua ajaran agama menolak ajaran terorisme apa pun alasannya," ujar Jokowi

Jumat, 18 Mei 2018

DOKTRIN YANG DIAJARKAN TERORIS


Fenomena aksi bom bunuh diri yang dilakukan satu keluarga dalam sepekan ini membuat geger banyak pihak.

Orang-orang tak habis pikir bagaimana bisa orangtua mengajak anak kandugnya untuk melakukan aksi bunu diri.

Seperti yang dilakukan Dita Oepriyanto dan Puji Kuswati yang mengajak 4 anaknya untuk melakukan aksi bom bunuh diri di 3 gereja Surabaya pada Minggu (13/5/2018).
Ada doktrin yang dinilai ekstrem yang membuat aksi teror ini melibatkan satu keluarga.

Yakni adanya janji masuk surga oleh orangtuanya.

Di balik itu, ada kisah menyedihkan dari aksi bunuh diri yang dilakukan Dita dan anak-anaknya.

Berikut 4 hal seputar aksi terorisme yang dilakukan satu keluarga hingga kisah sedih dibalik keluarga Dita dan anak-anaknya.
1. Doktrin Keluarga

Dikutip dari Grid.ID, Mantan teroris Al Qaeda, Sofyan Tsauri yang juga merupakan mantan anggota Brimob Polri mengungkapkan pendapatnya mengenai hal ini.

Dalam acara Pagi-Pagi Pasti Happy edisi 18 Mei 2018, Sofyan menjelaskan bahwa anak-anak itu kemungkinan tidak sadar telah didoktrin oleh orang tuanya.

Ia contohkan seperti ini, "Saya yakin mereka tak kuasa menolak hal ini. Misalnya begini: 'Nak, mau nggak kamu ikut Abi dan Umi ke surga? Nggak sakit kok. Cuma tinggal pencet tombol ini, maka kita sudah terbang dan kita ke surga," kata Sofyan.
Sofyan menjelaskan bahwa anak-anak itu sangat yakin mereka akan masuk surga bersama orang tuanya.

Sedangkan untuk caranya sendiri, Sofyan mengatakan bahwa pemahaman atau doktrin itu awalnya berasal dari ayah lalu disalurkan ke istri.

"Pertama seseorang terpapar biasanya melalui ayahnya. Lewat pergaulan ayahnya, lalu dia mengajar kepada istrinya baru anak-anaknya," jelasnya.
2. Diajak Nonton Film Jihad

Sang ayah akan mengajak anak-anaknya untuk melihat film-film jihad sampai mendengar petasan agar sang anak terbiasa dengan suara ledakan.

Semua cara itu dulunya dilakukan Sofyan demi mendoktrin anak-anaknya.
Namun ia akhirnya tidak mau melanjutkannya dan menarik semua film jihad setelah merenungkan perilakunya selama di penjara.

"Kita pertama tidak mau menyinggung itu semua. Video jihad saya singkirkan dulu karena memang anak-anak ini belum pantas untuk mencerna hal-hal seperti itu", ujar Sofyan.

3. Menangis di Musala

Sehari sebelum aksi bom bunuh diri di gereja Surabaya, anak-anak dari Ketua Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Surabaya, Dita Oepriarto, sempat terlihat menangis.

Hal ini diungkapkan oleh Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto.

Berdasarkan keterangan RT tempat tinggal mereka, Setyo mengatakan anak-anak itu saling menangis saat salat di Musala, sehari sebelum kejadian yakni pada Sabtu, 12 Mei 2018.

Ada keterangan Pak RT yang mengatakan satu hari sebelum kejadian, malam minggu, dua anak itu salat di musala dan saling tangis-tangisan," ujar Setyo, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (18/5/2018) dikutip dari Tribunnews.com.

Ia pun menduga bahwa anak-anak itu mengetahui akan mengakhiri hidupnya dengan aksi bom bunuh diri keesokannya.

Sehingga, jenderal bintang dua itu menilai para anak-anak Dita telah sadar akan melakukan amaliyah.

"Ada apa itu? Kemungkinan besar mereka sadar akan melakukan amaliyah," imbuh Setyo.

4. Bom Bunuh Diri Sekeluarga

Sebelumnya, Ketua JAD Surabaya Dita Oepriarto melakukan bom bunuh diri di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS), Minggu (13/5).

Pada hari yang sama, istrinya, Puji Kuswati, bersama anaknya, FS dan FR, meledakkan bom di Gereja Kristen Indonesia (GKI), Jalan Diponegoro.
Sedangkan anak Dita yang lain, YF dan FH, melakukan pengeboman di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Ngagel.

Peristiwa pengeboman di tiga gereja itu menyebabkan 18 orang tewas dan 43 orang mengalami luka-luka.


ADA YANG MAU SAMA JANDA ANAK DUA?


Sudah hampir satu tahun menyandang status janda, bintang film dan sinetron Ririn Ekawati (35) harus move on dari kesedihannya selama ini.

Pasalnya, Ririn ditinggal oleh sang suami, Ferry Wijaya karena sakit dan meninggal dunia, sekitar satu tahun lalu dan disaat dirinya sedang menjalankan ibadah umrah.

Harus bangkit dari kesedihan, dikarenakan ia terus menjalani kehidupan nyata dan harus membesarkan kedua anaknya.
"Move on harus banget. Masa aku kasih lihat ke orang-orang aku menangis. Nanti dibilang akting. Mending senang-senang," kata Ririn Ekawati ketika ditemui disela-sela waktu dalam jumpa pers pertunjukan seni Langit 7 Bidadari di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (17/5/2018).

Karena sudah bisa lepas dari kesedihan, Ririn mengaku teman-temannya banyak yang menjodohkannya dengan laki-laki baru untuk mengisi dan mewarnai kehidupannya saat ini.
"Tapi aku cari jodoh enggak segampang yang kalian pikir. Janda beranak dua itu bukan berarti gampang cari pasangan. Banyak mesti dipikirin. Memang ada keluarganya yang mau janda dua anak, suami yang pertamanya dia cerai, suami keduanya meninggal," katanya.
Ririn mengatakan,"Kayak orang anggapnya kasihan ya hidupnya, menderita banget. Aku sedih baru dua tahun menikah sudah meninggal. Bagaimana, kayak sinetron kan. Kebayang enggak nanti yang jadi calon suami aku, kamu mendingan yakin lagi deh. Kamu enggak kenapa-kenapa menikah dengan dia."

Ririn mengaku banyak orang yang menilai dirinya adalah wanita yang harus dikasihani, mengingat dua kali menikah, tapi bercerai dan ditinggal meninggal dunia.

"Baru nikah dua tahun sudah meninggal suaminya. Keluar malam, 'Eh itu janda keluar malam' begitu. Mereka enggak tahu kalau syuting sampai pagi," katanya.

Ririn mengatakan, oleh karena itu ia belum mau atau sudah tidak mau menikah lagi. Karena hal yang ditakutkan dalam pengalamannya terulang kembali.


"Makanya paling kalau dekat dengan cowok boleh, tapi kalau menikah no," kata Ririn.

ZON BERKOAR TIDAK SETUJU TNI BERANTAS TERORIS


Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengaku khawatir pelibatan TNI dalam penanganan kasus terorisme akan bermasalah apabila tidak diatur dalam undang-undang.

Ia berpendapat, TNI memiliki tugas pokok dan fungsi yang berbeda dari kepolisian terutama dalam hal penanganan kasus terorisme.
"Akan bermasalah di dalam prakteknya di lapangan. Dan itu menurut saya malah merugikan di dalam penanganan terorisme," kata Fadli Zon di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (18/5/2018).

Oleh sebab itu, ia meminta kepada pemerintah untuk tidak terburu-buru melibatkan TNI dalam penanganan kasus terorisme. Apalagi jika payung hukum untuk mengatur pelibatan TNI itu belum disahkan.

"Payung hukumnya ya harusnya Undang-undang. Jadi saya kira tunggu Undang-undang saja jadi dulu," ucap Fadli Zon.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah mengaktifkan Koopssusgab TNI untuk memberantas teroris di segala penjuru Indonesia.

"Sudah direstui oleh Presiden, dan diresmikan kembali oleh Panglima TNI," ujar Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di komplek Istana Negara.
Menurut Moeldoko, Koopssusgab saat ini sudah berjalan‎ dan di dalamnya memiliki pasukan khusus terbaik dari prajurit TNI Angkatan Darat, Angkatan Udara, dan Angkatan Laut.

"‎Mereka setiap saat bisa digerakkan ke penjuru, kemanapun dalam tempo yang secapat-cepatnya, tugasnya seperti apa, akan dikomunikasikan antara Kapolri dan Panglima TNI," ujar Moeldoko.

HUKUMAN MATI BAGI SANG TEROR


Dengan tangan terborgol, Aman Abdurrahman alias Oman Rochman memasuki ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat 18 Mei 2018. Dua personel Brimob berlaras panjang tampak mengawal Aman yang saat itu mengenakan gamis coklat yang dilapisi baju tahanan serta pakol di kepalanya.

Sesaat sebelum ia duduk di kursi pesakitan, dua personel Brimob itu melepaskan borgolnya. Usai itu, kedua personel itu pergi meninggalkan ruang sidang dengan membawa pakaian tahanan yang sebelumnya dikenakan Aman Abdurrahman.
Kehadiran Aman Abdurrahman di sidang tersebut untuk mendengarkan tuntutan dari Jaksa Penuntut Umum (JPU). Dia didakwa telah menyebarkan paham radikal dalam kurun waktu delapan tahun.

Aman disebut telah menyebarkan paham itu ke sejumlah wilayah Indonesia seperti di Jakarta, Surabaya, Lamongan, Balikpapan, Samarinda, Medan, Bima, dan Lembaga Pemasyarakatan Nusa Kambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

Dalam tuntutannya, Jaksa meminta Majelis Hakim untuk menjatuhkan hukuman maksimal kepada Aman.

"Menjatuhkan pidana kepada Oman Rochman alias Abdurrahman dengan pidana mati," kata Jaksa Penuntut Umum (JPU), Anita Dewayani saat membacakan tuntutannya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat (18/5/2018).

Mendengar tuntutan itu, Aman terlihat tenang. Matanya layu.
Jaksa menuntut terdakwa Aman Abdurrachman dengan hukuman mati karena dinilai terbukti bersalah melanggar Pasal 14 juncto Pasal 6 Perppu Nomor 1 Tahun 2002 yang telah ditetapkan menjadi UU Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme. Selain itu, Aman terbukti melanggar Pasal 14 jo 7

Menurut Anita, Aman Abdurrahman alias Abu Sulaiman bin Ade Sudarma merencanakan atau menggerakkan orang lain untuk melakukan tindak pidana terorisme, dengan sengaja menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan menimbulkan suasana teror atau rasa takut terhadap orang secara meluas atau menimbulkan korban yang bersifat massal.


Selain itu, Aman Abdurrahman juga sudah merampas kemerdekaan atau hilangnya nyawa atau harta benda orang lain, atau untuk menimbulkan kerusakan atau kehancuran terhadap objek-objek vital yang strategis, atau lingkungan hidup atau fasilitas publik atau fasilitas internasional.

"Dalam hal ini tidak ada hal meringankan bagi terdakwa," kata jaksa.

Aman Abdurrahman menyebarkan pemikiran radikalnya dengan bermacam-macam cara. Dalam dakwaan disebutkan, melalui buku karangannya sendiri berjudul Seri Materi Tauhid atau MP3 yang dapat diunduh dari sebuah situs.
Usai mendengar tuntutan, Aman meminta izin pada hakim untuk berdiskusi dengan kuasa hukumnya terkait pembelaan. Dia berdiri dari kursinya dan menghampiri pengacaranya. Keduanya berdiskusi sambil berbisik.

Aman lalu mengeluarkan kertas dari saku baju gamis cokelat yang dikenakannya. Kertas itu diserahkan pada pengacaranya.

Usai sidang, pengacara Asludin Hatjani mengaku belum membaca seluruhnya isi dalam kertas itu. Dia hanya mengatakan bahwa isi dari kertas itu terkait dengan persidangan kasus yang menjerat kliennya.

"Itu masalah-masalah persidangan," ujar Asludin di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat (18/5/2018).

Dia mengatakan, kertas itu berisi permintaan dari Aman untuk dimasukkan dalam nota pembelaan. "Itu yang diminta dimasukkan dalam pembelaan nantinya. Inti-inti pembelaan," tegas dia.

Disinggung soal poin-poin dalam kertas itu dan keberatan Aman Abdurrahman, Asludin mengaku belum mempelajari. "Saya belum lihat. Kan, enggak sempat baca tadi," ujarnya berkilah.
Jaksa Agung HM Prasetyo menilai, tuntutan maksimal terhadap terduga aktor intelektual serangkaian teror di Indonesia itu sudah tepat.

Jaksa penuntut umum (JPU), kata Prasetyo, telah memiliki bukti kuat untuk menuntut Aman hukuman mati. Selain sebagai residivis kasus terorisme, Aman juga dianggap berbahaya bagi kehidupan manusia.

"Dia dianggap membahayakan kehidupan kemanusiaan, maka oleh JPU kepada Aman Abdurrahman dituntut pidana mati," ujar Prasetyo di kompleks Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Jumat (18/5/2018).


Tak hanya itu, JPU juga menguraikan latar belakang Aman sebagai pendiri kelompok radikal Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berafiliasi dengan ISIS. Bahkan tak sedikit anggota JAD yang terlibat kasus bom bunuh diri, penyerangan aparat, dan sejumlah aksi terorisme lainnya.

"Aman dikenal sebagai petingginya JAD. Dia bahkan pendiri dan pembentuk jaringan serta doktrin kepada pengikutnya yang sekarang menyebar dan melakukan aksi teror," ungkap Prasetyo.

Meski begitu, Prasetyo tak mau mendahului kehendak. Pihaknya akan menunggu keputusan majelis hakim. Yang pasti, jaksa telah menguraikan bukti-bukti kuat bahwa Aman Abdurrahman layak dihukum mati.

"Semua fakta bukti telah diuraikan. Yang ada pertimbangan memberatkan semua, tidak ada hal yang meringankan," Prasetyo menandaskan.

Dukungan yang sama diutarakan Ketua DPR Bambang Soesatyo. Dia meminta majelis hakim memberikan vonis seberat-beratnya lantaran aksi terorisme merupakan kejahatan luar biasa.

"Setiap gerakan atau kegiatan yang masuk kategori kejahatan kemanusiaan harus dihukum seberat-beratnya," kata Bamsoet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (18/5/2018).

Kedati demikian, sebagai lembaga negara, DPR akan mendukung segala keputusan yang akan diambil oleh majelis hakim. Karena, menurut Politikus Partai Golkar itu adalah kewenangan hakim.

"DPR mendukung keputusan pengadilan itu," ucap dia.
Dalam tuntutannya, JPU menyebut terdakwa kasus terorisme Aman Abdurrahman merupakan penggagas organisasi Jamaah Anshorut Daulah ( JAD) yang dikenal sebagai organisasi terorisme di Indonesia.

Jaksa menyebut keterlibatan Aman Abdurrahman dalam serangkaian teror melalui doktrin yang ditularkan kepada para pengikutnya. Ia didakwa sebagai aktor intelektual di balik serangkaian teror di Indonesia.

Berikut ini jejak-jejak Aman Abdurrahman dalam serangkaian teror di Indonesia:

Sekitar dua tahun lalu, 14 Januari 2016, kawasan Sarinah Thamrin dihebohkan dengan aksi serangan teroris. Ledakan terjadi di dua tempat yang disertai penembakan di sekitar Plaza Sarinah.

Dalam kejadian tersebut, delapan orang meninggal dunia. Empat di antaranya pelaku. Selain itu, 24 lainnya luka-luka akibat serangan ini.

Empat pelaku yang tewas adalah Muhammad Ali alias Rizal alias Abu Isa, Sunakim alias Abu Yaza, serta Dian Juni Kurniadi.
Dalam tuntutannya, JPU menyebut terdakwa kasus terorisme Aman Abdurrahman merupakan penggagas organisasi Jamaah Anshorut Daulah ( JAD) yang dikenal sebagai organisasi terorisme di Indonesia.

Jaksa menyebut keterlibatan Aman Abdurrahman dalam serangkaian teror melalui doktrin yang ditularkan kepada para pengikutnya. Ia didakwa sebagai aktor intelektual di balik serangkaian teror di Indonesia.

Berikut ini jejak-jejak Aman Abdurrahman dalam serangkaian teror di Indonesia:

Sekitar dua tahun lalu, 14 Januari 2016, kawasan Sarinah Thamrin dihebohkan dengan aksi serangan teroris. Ledakan terjadi di dua tempat yang disertai penembakan di sekitar Plaza Sarinah.

Dalam kejadian tersebut, delapan orang meninggal dunia. Empat di antaranya pelaku. Selain itu, 24 lainnya luka-luka akibat serangan ini.

Empat pelaku yang tewas adalah Muhammad Ali alias Rizal alias Abu Isa, Sunakim alias Abu Yaza, serta Dian Juni Kurniadi.

PESAWAT JATUH


Lebih dari 100 orang dikabarkan tewas dalam insiden pesawat Boeing 737 yang jatuh di Kuba pada Jumat, 18 Mei 2018. Pesawat itu ditumpangi 105 penumpang, termasuk lima anak dan sembilan awak.

Presiden Kuba, Miguel Diaz Canel mengatakan, pihak berwenang sedang menyelidiki penyebab kecelakaan. Di saat yang sama, pihak berwenang juga masih mengidentifikasi para jenazah
Seperti dilansir Reuters, pesawat itu, dalam penerbangan domestik menuju Holguin di Kuba timur, tapi kemudian jatuh tak lama setelah lepas landas dari Havana,

"Kami mendengar ledakan dan kemudian melihat awan asap besar naik," kata seorang saksi mata, Gilberto Menendez, yang mengelola restoran dekat lokasi kecelakaan di daerah pertanian Boyeros.

Carlos Alberto Martinez, direktur rumah sakit Calixto Garcia Havana, mengatakan kepada Reuters bahwa empat korban kecelakaan telah dibawa ke sana. Satu telah meninggal dan tiga lainnya, semua wanita, berada dalam kondisi cedera parah.

Kamis, 17 Mei 2018

TEROR BELUM BERHENTI


Gelombang serangan teroris di tanah air masih terus berlanjut. Setelah kerusuhan di Mako Brimob, aksi bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya, dan Markas Polrestabes Surabaya, kini giliran Markas Kepolisian Daerah Riau yang jadi sasaran.
Pada Rabu, 16 Mei 2018, pagi, sekitar pukul 9.15 WIB, sebuah mobil Avanza warna putih bernomor polisi BM 1192 RQ, melaju kencang ke arah gerbang Markas Polda Riau yang terletak di Jalan Gajah Mada, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. Mobil tersebut melaju dengan melawan arus lalu lintas.
Begitu sampai di gerbang Polda Riau, mereka menerabas masuk. Seorang petugas polisi yang mencoba menghentikan untuk melakukan pemeriksaan mereka tabrak.
Tak hanya aparat kepolisian, dua wartawan salah satunya dari tvOne pun turut ditabrak mobil itu. Korban akibat aksi terorisme kembali berjatuhan.
Satu anggota polisi itu meninggal dunia di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau karena luka parah yang dideritanya. Sedangkan dua wartawan luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit.
Aksi komplotan teroris itu belum selesai. Setelah menerabas dan menabrak sejumlah orang, mereka turun dari mobil tersebut.
Ternyata ada lima orang. Mereka langsung berlari masuk menyerang ke Mapolda Riau sambil mengacung-acungkan pedang dan berteriak-teriak. Setidaknya, dua anggota polisi terluka akibat sabetan senjata tajam.
Polisi pun mengambil langkah tegas. Empat orang ditembak mati di tempat. Satu orang kabur tapi kemudian dikejar dan berhasil ditangkap oleh aparat Polresta Pekanbaru.
Kelompok NII
Beberapa jam setelah peristiwa, Polri akhirnya mengungkap identitas para pelaku serangan ke Markas Polda Riau yang tewas. Pertama adalah Mursalim alias Ical alias Pak Ngah, laki-laki, 42 tahun, tidak bekerja, alamat Jalan Raya Dumai-Sei Pakning Jalan Santri Assakinah Kelurahan Mundam, Kecamatan Medang Kampai, Dumai.

Kedua, Suwardi, laki-laki, 28 tahun (Dumai, 21 Agustus 1989), Islam, Suku Melayu Kampar (Kuala Kampar Kab Kampar ), alamat Jalan Raya Lubuk Gaung RT. 03 Kelurahan Lubuk Gaung Kecamatan Sei Sembilan, Kota Dumai.
Ketiga, Adi Sufiyan, laki-laki, 26 tahun, wiraswasta (usaha toge), alamat Jalan Pendowo Gang Mekar RT. 06 Kelurahan Bukit Batrem I, Kecamatan Dumai Timur, Kota Dumai. Keempat, Daud (belum teridentifikasi).
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto menuturkan mereka berasal dari kelompok Negara Islam Indonesia (NII) yang berafiliasi dengan ISIS Dumai. Selain itu, mereka juga terkait dengan Benny Tresno alias Abu Ibrahim, narapidana tindak pidana terorisme yang tewas saat insiden bentrokan di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, lalu, dan juga Wawan Kurniawan alias Abu Afif, narapidana teroris yang juga terlibat bentrok di Mako Brimob, anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) asal Sumatera Selatan (Sumsel).
Menurut Setyo, ada dua orang dari Sumatera Selatan dan empat dari Riau sudah datang ke Mako Brimob beberapa waktu lalu. Tapi karena situasi Mako Brimob sudah kondusif, mereka pulang.
"Dua pulang ke Sumsel sudah ditangkap. Nah, ini empat ke Pekanbaru melakukan penyerangan ke Mapolda Riau, kami patahkan," kata Setyo dalam konferensi pers, Rabu, 16 Mei 2018, sore.
Bukan tabuh genderang perang
Pengamat Terorisme yang juga Direktur Communty Islamic Ideological Analyst (CIIA), Harits Abu Ulya, menilai aksi di Markas Polda Riau ini masih terhubung dengan aksi-aksi serupa baik di Mako Brimob, maupun Surabaya. Pelakunya masih sama yaitu anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) atau Jamaah Ansharut Tauhid yang berafiliasi dengan kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah alias ISIS.

"Sudah terang benderang. Ini orang yang punya afiliasi yang sama pada ISIS," tegas Harist, saat dihubungi VIVA, Rabu, 16 Mei 2018.
Namun dia tidak sepakat bila disebut para teroris itu sudah menabuh genderang perang terhadap polisi dan pemerintah Indonesia. Meskipun ditemukan sebuah surat yang berisi ajakan untuk berjihad. Justru sebaliknya, Harits melihat mereka dalam posisi terjepit.
"Kenapa kemudian di tempat lain juga terjadi serangan itu juga simpel. Densus bergerak, memburu kawan-kawan mereka semua, ruang gerak mereka sempit dan nekat," ujarnya.
Dalam posisi itu, pilihan bagi mereka tinggal dua. Lebih dulu ditangkap atau ditembak mati oleh Densus atau mereka bergerak.
"Kalau mampu, dia serang dulu kantor polisi, kalau rnggak punya bom ya senjata api, kalau enggak punya senjata api ya senjata tajam," urainya.
Harits menegaskan bahwa kelompok teroris itu kini dalam posisi panik dan tegang setelah Densus melakukan operasi penangkapan. Satu-satunya pilihan bagi mereka adalah berbuat nekat.
"Enggak (bukan menabuh genderang perang). Ini dampak perburuan dari Densus. Kepanikan mereka ini," tuturnya.
Soal meluasnya aksi dari Surabaya ke Riau, Harits mengakui bila jaringan kelompok teroris itu memang ada di seluruh wilayah Indonesia. Mereka sudah berdiaspora meskipun dalam jumlah kecil.
"Biasa sih, Lia Eden yang sesat saja pengikutnya dari mana-mana," tuturnya.
Lebih dari itu, Harits memperkirakan akan ada aksi teror lagi di tanah air. Mengenai di mana lokasinya, dia menjawab: di mana saja para teroris tersebut berada.
Pernyataan Harits mengenai tidak adanya genderang perang sama dengan analisa Kepala Kantor Staf Presiden atau KSP Moeldoko. Mantan Panglima TNI itu juga berpendapat bahwa jaringan teroris saat ini sedang mengalami tekanan karena diburu kepolisian usai kejadian teror di tiga gereja Surabaya, rusun Wonocolo Sidoarjo, serta Mapolrestabes Surabaya.
Tekanan itu lantas direspons lagi dengan serangan terhadap kepolisian dalam hal ini di Mapolda Riau.
"Kepolisian sedang menekan. Jadi ada reaksi (berupa serangan di Riau). Sudah hukum alam seperti itu," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 16 Mei 2018.
Polri selanjutnya akan merespons serangan terakhir itu dengan kembali memburu para teroris. Moeldoko meminta masyarakat tetap yakin bahwa kondisi negara akan terus aman karena polisi tak pernah merasa gentar akan aksi para teroris.

"Kita serahkan ke kepolisian, kepolisian sekarang sedang melakukan kegiatan (perburuan teroris)," ujar Moeldoko.
Dia juga memastikan meskipun terjadi teror beruntun pemerintah tidak akan mengevaluasi posisi Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan. Ia menegaskan bahwa lembaga-lembaga terkait keamanan dan pertahanan saat ini terus bekerja optimal untuk menjaga stabilitas keamanan negara.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengakui kelompok teroris yang beraksi itu merupakan orang-orang yang terlatih. Mereka bisa mendeteksi intelijen, dan mampu menghindari deteksi polisi.
Namun, Tito menegaskan bahwa mereka bukanlah kelompok yang besar. Mereka hanya sel-sel kecil karena itu tidak akan bisa mengalahkan negara, Polri, TNI, dan rakyat Indonesia.
"Yang jelas kita harus bersatu padu, dan mohon dukungan semua pihak agar kami dapat melakukan tindakan-tindakan," tutur Tito.
Tito juga berharap revisi UU Nomor 15 tahun 2013 tentang terorisme segera diselesaikan. Dan bila perlu, dia mendorong Presiden Jokowi untuk menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Anti-Terorisme.
Senada, Wakapolri Komjen Pol Syafruddin menyatakan bahwa bangsa Indonesia harus bersatu padu untuk melawan aksi terorisme ini. Dia mengajak semua anggota kepolisian untuk melaksanakan tugas dengan profesional dalam melakukan penjagaan, patroli, pengawalan, antisipasi, atau deteksi dini.Selain itu, dia meminta masyarakat tetap tenang, waspada. Kemudian mengimbau mereka agar memberikan informasi kepada polisi, TNI, apabila menemukan keanehan di lingkungannya.
"Insya Allah masalah ini akan kita selesaikan di hari-hari depan," kata Syafruddin.
Jangan beri toleransi
Terkait aksi terorisme di Riau, Ketua DPR, Bambang Soesatyo, mengingatkan bahwa perang terhadap kaum teroris belum berakhir. Dia menegaskan negara tidak boleh lengah dalam melindungi masyarakat beserta seluruh tumpah darah tanah air Indonesia.
Bamsoet mendesak pemerintah tidak memberikan toleransi sedikit pun kepada gerakan radikalisasi dan terorisme yang mengancam NKRI. DPR bersama pemerintah akan segera menyelesaikan revisi RUU Anti-Terorisme pada bulan Mei.
Politikus Partai Golkar itu juga meminta warga masyarakat tetap tenang dan waspada terhadap lingkungan sekitarnya. Ia mengimbau mereka melaporkan segera jika ada sesuatu yang mencurigakan ke pihak keamanan.

TNI TURUN TANGAN

Menko Polhukam Wiranto menyatakan dalam pemberantasan terorisme di Tanah Air akan melibatkan Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Menurut Wiranto, pelibatan TNI telah disepati oleh pemerintah maupun Polri, dimana nantinya cara-cara penanganan dari TNI melawan teroris akan diatur dalam peraturan presiden (perpres).

"‎Sudah sepakat, saya bicara dengan Polri dengan Panglima TNI, sudah selesai semua, enggak usah dipolemikan," ujar Wiranto di komplek Istana Negara, Jakarta, Selasa (15/5/2018).

Wiranto menilai, pelibatan TNI dalam memberantas teroris tidak melanggar aturan yang ada dan justri terdapat undang-undang TNI, yang membolehkan prajurit TNI turut dilibatkan penanganan teroris.

‎"Pelibatan TNI sudah dimasukan disitu, sudah sepakat kita," ujar Wiranto.
Sementara terkait definisi teroris yang saat ini telah disepati, Wiranto tidak menjelaskan secara terperinci karena ujungnya bertujuan menciptakan keamanan.

"Bunyinya ada, enggak usah terperinci, saya enggak usah mengajak masyarakat mendiskusikan masalah ini, yang penting masyarakat tenang, beraktivitas seperti biasa, enggak usah takut dengan ancaman," papar Wiranto.

PERSETUJUAN PRESIDEN MEMBENTUK KOMANDO OPERASI KHUSUS GABUNGAN (KOOPSSUSGAB) MENANGANI TERORIS


Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menerangkan Presiden Joko Widodo merestui pembentukan Komando Operasi Khusus Gabungan (Koopssusgab) TNI untuk menanggulangi terorisme. Koopssusgab akan di bawah komando Panglima TNI.

"Untuk komando operasi khusus gabungan TNI, sudah direstui oleh presiden dan diresmikan kembali oleh Panglima TNI," ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (16/5/2018).
Moeldoko menjelaskan, pembentukan Koopssusgab tidak perlu menunggu RUU Terorisme disahkan. Pembentukan ini merupakan inisiasi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

"Nggak perlu nunggu. Sekarang ini, pasukan itu sudah disiapkan," tutur Moeldoko.

"(Komando) di bawah Panglima TNI. Itu inisiasi penuh Panglima TNI. Di dalamnya, kekuatan dari pasukan khusus darat, laut, dan udara yang terpilih," tambahnya.
Ia menambahkan, Koopssusgab bisa untuk operasi perang selain militer atau sebaliknya.

"Bisa untuk operasi perang dan operasi selain perang," tuturnya.


Yang jelas, kata Moeldoko, ia meminta masyarakat tenang dan tidak resah akibat rentetan teror saat ini.

"Intinya siap serahkan pada aparat keaman, kita siap mengahadapi situasi apapun. Masyarakat nggak perlu resah. Sekali lagi percayakan pada kami," ujar Moeldoko.

MENDATA WARGA UNTUK MENCEGAH TEROR


Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan pemprov tengah memperbarui data-data warga DKI Jakarta. Data-data itu termasuk data warga yang baru saja kembali dari Suriah.

"Data-data yang paling kita tunggu yaitu data warga yang baru pulang dari Suriah," kata Sandiaga di Balai Kota Jakarta, Kamis (17/5/2018).
Sandiaga meminta Ketua RT, RW, dan Lembaga Masyarakat Kelurahan (LMK) untuk mengawasi atau memberi perhatian khusus pergerakan warga yang baru pulang dari Suriah. Ini guna meningkatkan kewaspadaan usai rangkaian teror di Depok, Surabaya, Sidoarjo dan Riau.

"Harus diberikan perhatian khusus tanpa mendiskriminasi," ucap Sandiaga Uno.

Pemprov DKI tengah menyandingkan data-data penduduk DKI dengan data yang dimiliki kepolisian. Selain itu, pemprov akan melengkapi data-data di Dukcapil dan Jakarta Smart City, dengan face recognation.

"Ini untuk memastikan wilayah ter-update dengan data-data terbaru agar dapat dianalisis sehingga kita ada pola predictive policy," kata Sandiaga Uno.
Sebelumnya, serangan bertubi-tubi dilancarkan kepada penegak hukum. Teror demi teror terjadi pascatragedi di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

Selasa 8 Mei 2018 malam, kerusuhan pecah di blok-blok yang dikhususkan untuk napi terorisme Rutan Salemba cabang Mako Brimob. Lima polisi dan satu napi meninggal dunia dalam tragedi itu. Satu polisi lainnya ditawan para napi.

Polisi juga telah mengamankan dua orang dan dua ditembak mati di Bekasi. Mereka diduga anggota jaringan Jamaat Ansharut Daulat (JAD). Keempatnya diduga hendak menuju Mako Brimob sebagai reaksi atas terjadinya kericuhan, pada Kamis, 10 Mei dini hari.

Jumat 11 Mei, anggota Brimob Bripka Marhum Prencje tewas ditusuk di halaman kantor Intelmob, Kelapa Dua, Depok.

Dua perempuan, bernama Dita Siska Milenia dan Siska Nur Azizah, diamankan di depan Mako Brimob, lantaran diduga hendak membantu terduga teroris dan melakukan penyerangan, pada Sabtu 12 Mei. Keduanya berangkat dari Bandung pada Jumat (11/5/2018), untuk mencari informasi narapidana di Mako Brimob dan berencana menyusup ke dalam.


Minggu pagi, bom meledak di tiga gereja di Surabaya, Santa Maria, GKI Wonokromo, dan GPPS Sawahan. Sebanyak 18 orang meninggal dalam teror ini. Pengeboman ini melibatkan satu anggota keluarga.

Malamnya, bom meledak di sebuah unit di Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo. Lima orang meninggal karenanya. Kelimanya pun merupakan satu keluarga.

Tak berhenti di situ, Senin 14 Mei, bom meledak di Mapolrestabes Surabaya. Empat pelakunya meninggal.

Teror kembali dilancarkan oleh kelompok yang diduga terafiliasi dengan ISIS. Rabu (16/5/2018), lima orang meneror Mapolda Riau. Salah satu di antaranya menusuk seorang polisi dengan samurai. 

JUAL PACAR UNTUK MODAL NIKAH


Soni Setiawan (20) ditangkap karena menjadikan kekasihnya sebagai penjaja seks komersil (PSK). Ironinya, hal itu ia lakukan untuk mengumpulkan modal buat menikahi pacarnya itu.

"Motifnya yaa itu untuk ekonomi, untuk memenuhi kebutuhan hidup, buat nikah juga," ujar Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok AKP Faruk Rozi ketika dihubungi detikcom, Kamis (17/5/2018).

Soni sudah menjalin hubungan asmara dengan kekasihnya itu sejak 2014. Soni mulai menjual kekasihnya ke lelaki hidung belang sejak 2017.
"Mereka pacaran dari tahun 2014 terus kumpul kebo, kemudian dia mulai menjajakan pacarnya sejak tahun 2017, kurang lebih udah 10 bulan," ujarnya.

Perempuan yang dijajakan Soni termasuk kekasihnya pun jelas Faruk tidak pernah menolak. Sebab, hal itu memang menjadi pekerjaan mereka. 

"Karena cewenya emang mau, karena profesi cewe-cewe ini ya kaya gitu (PSK)," tuturnya. 

Sebelumnya Soni dibekuk polisi ketika hendak menjajakan kekasihnya di Hotel D'Arcici, Sunter, Jakarta Utara pada Minggu (13/5/2018) pukul 23.30 WIB. Kekasihnya itu ditarif harga Rp 600 ribu untuk sekali berhubungan.

Jumat, 04 Mei 2018

SENTUH BAGIAN INI UNTUK BANGKITKAN WANITA


Wanita memiliki banyak titik sensitif untuk merasakan orgasme ketika berhubungan. Salah satunya melalui sentuhan pada klitoris dan payudara. Namun, dari berbagai jenis orgasme, ternyata ada jenis orgasme yang paling disukai wanita.

Dilansir dari Men's Health, penelitian terbaru yang dipimpin oleh peneliti seks Nicole Prause, Ph.D melakukan survei pada 99 responden wanita terkait stimulasi apa yang paling membuat mencapai orgasme dan seberapa intens orgasme yang didapatkan.

Hasil penelitian ini pun cukup mengejutkan. Peneliti tidak menemukan hubungan antara sumber orgasme dan kekuatan klimaksnya. Prause menilai, tidak masuk akal untuk membedakan orgasme klitoral dan vaginal. Selain itu, Prause menambahkan akan terasa mustahil jika orgasme vaginal tanpa sebelumnya menstimulasi klitorisnya.


"Kita ternyata menanyakan pertanyaan yang salah pada wanita selama ini. Ketika peneliti bertanya pada seorang wanita apa yang memicu orgasmenya, wanita diharuskan memilih antara stimulasi vaginal atau klitoral. Padahal, kebanyakan wanita membutuhkan berbagai stimulasi untuk mencapai klimaks,"ujar Prause

RUSAKNYA DUNIA ANAK-ANAK

Selasa (22/5/2018), perempuan berusia 13 tahun itu positif hamil saat diperiksa di Puskesmas, Sabtu (19/5/2018). Ia pun mengakui kehamil...